ORGANISASI NIRLABA – PSAK 45
Conceptual Framework of Accounting
(Kerangka Konseptual Akuntansi)
Tujuan dan Peranan
Ruang Lingkup
Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Tujuan dan Peranan
Acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
Penyusun LK, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum disusun dalam Standar Akuntansi Keuangan
Bagi auditor, dalam memberikan opini terhadap LK yang diauditnya
User, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam LK yang disusun sesuai SAK
Ruang Lingkup
Tujuan Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam Laporan Keuangan
Defenisi, pengakuan dan pengukuran unsurunsur yang membentuk Laporan Keuangan
Konsep modal serta pemeliharaan modal
Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Investor, donor atau Pemilik Dana
Karyawan
Pemberi pinjaman
Pemasok (supplier)
Customer (pelanggan)
Pemerintah
Masyarakat
Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi, yang bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut dalam pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi
Menunjukkan kinerja manajemen (stewarship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya
Asumsi Dasar Laporan Keuangan :
Business Entity (Entitas usaha)
– Yaitu bahwa suatu organisasi atau badan usaha merupakan sebuah entitas (unit akuntansi) tersendiri, yang terpisah dan berbeda dengan pemiliknya, atau pendiri organisasi tsb
Going Concern (Kelangsungan usaha)
– Yaitu bahwa suatu organisasi atau badan usaha akan terus beroperasi untuk melaksanakan aktivitasnya yang sedang berjalan, artinya suatu organisasi atau badan usaha didirikan tidak diharapkann untuk dilikuidasi atau dihentikan operasi dimasa mendatang
Measurement Units (Unit Pengukur)
– Yaitu bahwa seluruh transaksi yang dilakukan oleh dan antar organisasi dapat diukur atau ditukar dengan cara yang seragam, menggunakan satuan ukur moneter, atau dalam bentuk uang
Karakteristik kualifikasi dan Prinsip-prinsip Akuntansi :
Cost Principle (Prinsip Biaya)
– Biaya dicatat dan dinilai pada saat perolehannya (historical cost)
Revenue Principle (Prinsip Pendapatan)
– Menurut asumsi konservatif, pendapatan ditangguhkan pencatatannya sampai saat pendapatan tersebut telah terealisasi.
Matching Cost Against Revenue (Penandingan)
– Artinya beban (expenses) harus diakui pada periode yang sama dengan revenue, yaitu pada saat telah terealisasi
Objective (Objektivitas)
– Suatu LK haruslah tidak memihak pada kepentingan salah satu
pemakai LK tsb, sehingga LK tsb akan reliable (dapat dipercaya
dan berguna untuk semua pemakainya
Consistency (Konsisten)
– Suatu LK harus dilaporkan secara konsisten dari suatu periode ke periode yang lain, sehingga dapat diperbandingkan. Konsisten dalam hal menggunakan sistem pencatatan yang dilakukan, kebijakan akuntansi dan estimasi yang digunakan.
Full Disclosure and Fairness (Pengungkapan Penuh dan kewajaran)
– Suatu LK harus mengungkapkan semua informasi penting yang dinilai akan mempengaruhi para pengguna dalam mengambil keputusan. LK diungkapkan secara wajar
Conservatism (Kehatian-hatian)
– Bahwa dalam memilih 2 atau lebih teknik akuntansi yang dapat diterima, maka preferensinya adalah memilih yang paling kecil resikonya bagi pengambil keputusan
Materiality
– Bahwa transaksi atau peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, dan tidak perlu diungkapkan
Comparability (Dapat diperbandingkan)
– Bahwa LK harus dapat diperbandingkan antar periode untuk mengidentifikasi trend dan kinerja keuangan
– Suatu LK haruslah tidak memihak pada kepentingan salah satu
pemakai LK tsb, sehingga LK tsb akan reliable (dapat dipercaya
dan berguna untuk semua pemakainya
Consistency (Konsisten)
– Suatu LK harus dilaporkan secara konsisten dari suatu periode ke periode yang lain, sehingga dapat diperbandingkan. Konsisten dalam hal menggunakan sistem pencatatan yang dilakukan, kebijakan akuntansi dan estimasi yang digunakan.
Full Disclosure and Fairness (Pengungkapan Penuh dan kewajaran)
– Suatu LK harus mengungkapkan semua informasi penting yang dinilai akan mempengaruhi para pengguna dalam mengambil keputusan. LK diungkapkan secara wajar
Conservatism (Kehatian-hatian)
– Bahwa dalam memilih 2 atau lebih teknik akuntansi yang dapat diterima, maka preferensinya adalah memilih yang paling kecil resikonya bagi pengambil keputusan
Materiality
– Bahwa transaksi atau peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, dan tidak perlu diungkapkan
Comparability (Dapat diperbandingkan)
– Bahwa LK harus dapat diperbandingkan antar periode untuk mengidentifikasi trend dan kinerja keuangan
Akuntansi Organisasi Nirlaba
Defenisi Organisasi Nirlaba
Yaitu suatu organisasi yang didirikan bukan untuk mencari laba, yang sumber dana untuk operasionalnya berasal dari masyarakat (dalam bentuk donasi dan sumbangan), dari pemerintah (lewat pajak dan retribusi), atau dari keuntungan atau laba dari kegiatannya
Dalam Standar Akuntansi Keuangan, pelaporan akuntansi organisasi nirlaba diatur dalam PSAK 45
Karakteristik Organisasi Nirlaba menurut PSAK 45
Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atas sumbangan tsb
Tidak bertujuan memupuk laba
Tidak ada kepemilikan, sehingga tidak dapat dijual, dipindahtangankan, atau tidak memiliki komposisi saham
Perbedaan pelaporan keuangan organisasi profit dan nonprofit (nirlaba)
Organisasi Profit :
– Modal usaha disetor oleh pemilik
– Bertujuan memperoleh laba, sehingga ada laporan laba rugi
– Laba dibagikan untuk pemilik melalui deviden
– Tidak ada pembatasan aktiva bersih atau modal
– Akun-akun neraca diklasifikasikan menurut likuiditasnya
Organisasi Nirlaba :
– Modal dapat berupa sumbangan atau pinjaman
– Tidak bertujuan memupuk laba, sehingga hanya ada laporan aktivitas
– Tidak ada pembagian laba atau SHU pada pemilik
– Ada pembatasan penggunaan aktiva bersih
– Akun-akun dineraca diklasifikasi menurut kelompok homogennya
– Modal dapat berupa sumbangan atau pinjaman
– Tidak bertujuan memupuk laba, sehingga hanya ada laporan aktivitas
– Tidak ada pembagian laba atau SHU pada pemilik
– Ada pembatasan penggunaan aktiva bersih
– Akun-akun dineraca diklasifikasi menurut kelompok homogennya
Peralatan yang diperlukan untuk pembuatan Laporan Keuangan :
1. Adanya urutan proses atau tahapan yang harus dilalui
2. Adanya sistem akuntansi
3. Adanya Bagan Perkiraan (Chart of Account – COA)
4. Buku Besar atau Ledger
5. Adanya Manual prosedur keuangan
6. Penggunaan Software
7. Adanya Personel untuk menjalankan pembuatan LK
1. Proses atau tahapan pembuatan Laporan Keuangan
Sesuai defenisi akuntansi, proses LK melalui
tahapan-tahapan sbb :
– Tahap penerimaan atau penyajian transaksi
– Tahap pencatatan transaksi (jurnal)
– Tahap mem-posting jurnal ke Buku Besar
– Tahap penyusunan Neraca Saldo (Worksheet)
– Tahap jurnal penyesuaian (adjustment) yang diperlukan
– Pembuatan Laporan Keuangan
– Pembuatan Jurnal Penutup (Closing Entries)
– Membuat Jurnal Balik (Reversing Entries)
Tahap penerimaan atau penyajian transaksi
Transaksi yang akan dicatat hanya kejadiankejadian yang memberikan dampak ekonomi (keuangan) kepada organisasi
Transaksi yang akan dicatat telah melalui proses verifikasi, komputasi, proses validasi, review berdasarkan SOP yang ditetapkan
Transaksi yang telah diproses tersebut diotorisasi oleh pejabat yang berwenang berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
Tahap pencatatan transaksi
Transaksi dicatat menurut urutan kronologis tertentu, misal berdasarkan tanggal transaksi
Transaksi dicatat digolongkan atau dikelompokkan kedalam perkiraan (account) yang tepat pada setiap periode tertentu
Tahap Posting ke Buku Besar
Jika menggunakan software akuntansi, proses jurnal secara otomatis akan diposting ke buku besar, bahkan LK secara otomatis segera terbentuk
Semua transaksi yang telah diposting, akan dikelompokkan ke dalam kelompok besar akun, meliputi akun aktiva, liabilities, pendapatan, beban dan aktiva bersih
Jika menggunakan software akuntansi, proses jurnal secara otomatis akan diposting ke buku besar, bahkan LK secara otomatis segera terbentuk
Semua transaksi yang telah diposting, akan dikelompokkan ke dalam kelompok besar akun, meliputi akun aktiva, liabilities, pendapatan, beban dan aktiva bersih
Tahap pembuatan Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan ikhtisar dari LK sebelum adanya jurnal penyesuaian
Neraca saldo merupakan tahapan pembantu untuk menghasilkan LK
Jurnal Penyesuaian
Yaitu ayat-ayat jurnal digunakan untuk menyesuaikan perkiraan pendapatan dan beban yang belum tepat dikarenakan penggunaan sistem akrual basis untuk pengakuan pendapatan dan beban tersebut
Ayat jurnal penyesuaian juga bisa ditimbulkan akibat rekonsiliasi bank, piutang dan transaksi non-kas seperti penghapusan aktiva tetap tak terpakai
Yaitu ayat-ayat jurnal digunakan untuk menyesuaikan perkiraan pendapatan dan beban yang belum tepat dikarenakan penggunaan sistem akrual basis untuk pengakuan pendapatan dan beban tersebut
Ayat jurnal penyesuaian juga bisa ditimbulkan akibat rekonsiliasi bank, piutang dan transaksi non-kas seperti penghapusan aktiva tetap tak terpakai
Tahapan Pembuat Laporan Keuangan
Setelah semua jurnal penyesuaian di entry, berarti LK telah siap disajikan
Jika menggunakan software akuntansi, LK keuangan secara otomatis akan dipisah menjadi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas
Ayat Jurnal Penutup dan Jurnal Balik
Digunakan untuk menutup perkiraan beban dan pendapatan pada akhir periode, sehingga pada awal periode perkiraan pendapatan dan beban bernilai nol (0) pada awal periode
Jika menggunakan software akuntansi, akan secara otomatis terjadi ketika periode pembukuan yang baru akan dimulai
2. Sistem Akuntansi
Yaitu merupakan suatu sistem yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkaikan, menggolongkan, menganalisa, mencatat, dan melaporkan transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi serta menyelenggarakan pertanggungjawaban aset dan hutang organisasi
Sistem akuntansi merupakan kumpulan dari :
– Dokumentasi atas transaksi akuntansi
– Sistem dan prosedur (SOP) yang ditetapkan untuk semua staf organisasi
3. Bagan Perkiraan (Chart of Account – COA)
Yaitu suatu daftar yang memuat perkiraan-perkiraan atau akun yang tersedia untuk mencatat transaksi keuangan organisasi
Saldo akhir dari masing-masing perkiraan ini yang akan membentuk laporan keuangan
Untuk mempermudah penggunaan COA ini, digunakan Software-2 akuntansi
COA dirancang di awal dengan mempertimbangkan kebutuhan organisasi, dan kemungkinan perkembangan dimasa mendatang
COA juga sebaiknya didukung oleh penyiapan Cost Center atau Pusat-pusat biaya, yang memudahkan jika terjadi penambahan program atau project dimasa yang akan datang
COA dibagi atas 5 kelompok besar
1. Akun-akun aset atau aktiva
2. Akun-akun hutang
3. Kekayaan Bersih Organisasi (Modal – Bagi Profit Company)
4. Akun-akun Pendapatan
5. Akun-akun Beban
4. Penyiapan Buku Besar (Ledger)
Yaitu suatu kesatuan kode yang membentuk laporan keuangan
Buku besar akan menyajikan transaksitransaksi sejenis dan memiliki efek yang sama terhadap organisasi
Untuk memudahkan identifikasinya, Buku Besar didukung oleh COA
5. Manual Prosedur Keuangan (SOP)
Merupakan petunjuk detail bagi pelaksana pembukuan dan staf organisasi mengenai :
– Langkah dan tindakan yang harus dilakukan
– Formulir yang digunakan
– Arus dan distribusi formulir-formulir tersebut
Sebuah manual (SOP) dirancang sedemikian rupa memperhitungkan kondisi organisasi dan pengendalian internal yang ditetapkan
Manual harus menggambarkan suatu langkah dan prosedur yang dapat dilakukan secara cepat, aman dan murah
Manual dirancang untuk menghindari praktek yang sia-sia, menyediakan ruang bagi penyesuaian terhadap perkembangan organisasi
6. Penggunaan Software
Yaitu alat untuk memudahkan proses produksi informasi keuangan
Penggunaan Software merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditiadakan seiring perkembangan teknologi informasi
Selain mempermudah, penyalahgunaan software juga berdampak buruk pada organisasi, sehingga tingkat keamanannya perlu diperhatikan
Adanya pembatasan akses terhadap software, perlu adanya penggunaan kata kunci (password) yang hanya diketahui oleh penanggung jawab proses penyiapan laporan dan informasi keuangan
7. Personel Bagian Keuangan
Personel yang dimaksud adalah yang memahami kebutuhan dari pemakai informasi keuangan dan memiliki kemampuan untuk penyajian informasi tersebut.
Personel ini harus memahami seluruh SOP yang bermuara ke informasi keuangan
Personel ini harus mempunyai kemampuan analitis terhadap laporan keuangan yang dihasilkannya
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba menurut PSAK 45 :
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Aktivitas
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan Atas Laporan Keuangan
A. Laporan Posisi Keuangan (LPK)
_ LPK ini identik dengan Laporan Neraca pada perusahaan profit
_ Tujuan LPK ini untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih organisasi pada suatu periode tertentu dan menyajikan hubungan diantara unsurunsur yang membentuknya
Informasi yang disajikan LPK :
_ Kemampuan organisasi dalam memberi jasa secara berkelanjutan, objek perhatian bagi donor atau penyumbang
_ Tingkat likuiditas, biasanya ini objek perhatian penting bagi kreditur dan supplier
_ Fleksibilitas keuangan, melihat rasio perbandingan antara hutang dengan asset yang dimiliki
_ Kebutuhan pendanaan dari luar, penting untuk menarik donatur dan kreditur
_ dll
Komponen LPK yaitu :
_ Aktiva
– Disajikan di LPK berdasarkan urutan likuiditas dan periode atau kecepatannya di konversi atau dicairkan menjadi uang kas
_ Kewajiban
– Disajikan di LPK berdasarkan urutan jatuh temponya atau saat kewajiban itu harus dipenuhi
_ Aktiva Bersih
– Disajikan terpisah berdasarkan batasan yang melekat padanya, yang batasan tersebut disyaratkan oleh pemberi donasi untuk tujuan tertentu
Persamaan akuntansi :
Aktiva = Kewajiban + Aktiva Bersih
_ Artinya bahwa setiap perolehan 1 unit aktiva, akan menimbulkan kewajiban atau perubahan menurun dari aktiva bersih, atau kombinasi keduanya
_ Sebaliknya, setiap pengurangan 1 unit aktiva akan menyebabkan perubahan menaik dari aktiva bersih, dan atau pengurangan kewajiban
Aktiva bersih digolongkan dalam :
a. Aktiva bersih tidak terikat
_ Aktiva bersih yang tidak diberikan batasan oleh pemberi donasi, dimana pengurus organisasi bebas menggunakannya untuk mendukung operasional organisasi berdasarkan policy dan prosedur yang telah ditetapkan organisasi
b. Aktiva bersih terikat temporer
_ Batasan yang diberikan oleh pemberi donasi bila telah melewati jangka waktu tertentu atau waktu pembatasan telah lewat, selisih lebih atau sisanya dapat digunakan untuk tujuan lain yang masih berkaitan dengan tujuan semula
c. Aktiva bersih terikat permanen
_ Batasan yang diberikan oleh pemberi donasi secara jelas disebutkan hanya untuk kegiatan tertentu saja
_ LPK ini identik dengan Laporan Neraca pada perusahaan profit
_ Tujuan LPK ini untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih organisasi pada suatu periode tertentu dan menyajikan hubungan diantara unsurunsur yang membentuknya
Informasi yang disajikan LPK :
_ Kemampuan organisasi dalam memberi jasa secara berkelanjutan, objek perhatian bagi donor atau penyumbang
_ Tingkat likuiditas, biasanya ini objek perhatian penting bagi kreditur dan supplier
_ Fleksibilitas keuangan, melihat rasio perbandingan antara hutang dengan asset yang dimiliki
_ Kebutuhan pendanaan dari luar, penting untuk menarik donatur dan kreditur
_ dll
Komponen LPK yaitu :
_ Aktiva
– Disajikan di LPK berdasarkan urutan likuiditas dan periode atau kecepatannya di konversi atau dicairkan menjadi uang kas
_ Kewajiban
– Disajikan di LPK berdasarkan urutan jatuh temponya atau saat kewajiban itu harus dipenuhi
_ Aktiva Bersih
– Disajikan terpisah berdasarkan batasan yang melekat padanya, yang batasan tersebut disyaratkan oleh pemberi donasi untuk tujuan tertentu
Persamaan akuntansi :
Aktiva = Kewajiban + Aktiva Bersih
_ Artinya bahwa setiap perolehan 1 unit aktiva, akan menimbulkan kewajiban atau perubahan menurun dari aktiva bersih, atau kombinasi keduanya
_ Sebaliknya, setiap pengurangan 1 unit aktiva akan menyebabkan perubahan menaik dari aktiva bersih, dan atau pengurangan kewajiban
Aktiva bersih digolongkan dalam :
a. Aktiva bersih tidak terikat
_ Aktiva bersih yang tidak diberikan batasan oleh pemberi donasi, dimana pengurus organisasi bebas menggunakannya untuk mendukung operasional organisasi berdasarkan policy dan prosedur yang telah ditetapkan organisasi
b. Aktiva bersih terikat temporer
_ Batasan yang diberikan oleh pemberi donasi bila telah melewati jangka waktu tertentu atau waktu pembatasan telah lewat, selisih lebih atau sisanya dapat digunakan untuk tujuan lain yang masih berkaitan dengan tujuan semula
c. Aktiva bersih terikat permanen
_ Batasan yang diberikan oleh pemberi donasi secara jelas disebutkan hanya untuk kegiatan tertentu saja
B. Laporan Aktivitas
_ Yaitu laporan yang menyajikan perubahan aktiva bersih, baik terikat permanen, temporer atau tidak terikat, yang tercermin pada aktiva bersih dalam LPK
_ Menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, dan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat
_ Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer atau permanen, dan untuk aktiva bersih terikat yang pembatasannya berakhir, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten
_ Keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain, disajikan sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi
_ Beban harus disajikan menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa dan aktivitas pendukung
C. Laporan Arus Kas
_ Tujuan utamanya untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode
_ Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas terdiri dari :
– Aktivitas Operasi
– Aktivitas Investasi
– Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Operasi (Operating Activities)
_ Kelompok ini berkaitan dengan penambahan dan pengurangan arus kas yang terjadi pada perkiraan yang terkait dengan operasional organisasi, antara lain :
– Kas dari pendapatan jasa
– Kas dari penyumbang
– Kas dari (untuk) perubahan piutang lain-lain
– Bunga dan deviden yang diterima
– Penerimaan lain-lain
– Bunga yang dibayarkan (untuk pinjaman kredit)
– Pembayaran untuk karyawan dan supplier atau pihak ketiga
– Hutang lain-lain yang dilunasi
– dll
Aktivitas Investasi (Investment Activities)
_ Yaitu semua transaksi yang terkait dengan investasi organisasi, biasanya untuk yang sifatnya jangka panjang, antara lain :
– Pembelian (penjualan) aktiva tetap
– Pembelian investasi
– Penerimaan dari penjualan investasi
– Penerimaan ganti rugi asuransi kebakaran/kerugian
– dll
Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
_ Yaitu semua transaksi yang mempengaruhi penambahan dan pengurangan aktiva bersih atau perolehan hutang organisasi yang sifatnya jangka panjang
_ Perbedaan dengan organisasi profit hanya pada penambahan pada persyaratan pembatasan yang ditentukan pemberi donasi
Aktivitas pendanaan antara lain :
_ Penerimaan dari kontribusi dibatasi, antara lain :
– Investasi yang dibatasi untuk jangka panjang
– Investasi yang dibatasi untuk jangka waktu tertentu
– Investasi bangunan
– Investasi perjanjian tahunan
_ Aktivitas pendanaan lain :
– Bunga dan deviden dibatasi untuk reinvestasi
– Pembayaran kewajiban tahunan
– Pembayaran kewajiban jangka panjang
– dll
D. Catatan Atas Laporan Keuangan
_ Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LK
_ Bertujuan memberikan informasi tambahan tentang akun-akun yang dinyatakan dalam LK
_ Memberikan perincian dari jumlah total aktiva tetap yang disajikan
_ Memberikan informasi mengenai kebijakan akuntansi
Laporan-laporan lain yang biasanya dibutuhkan untuk organisasi nirlaba :
_ Laporan arus kas triwulan dan Proyeksi Keuangan (Cash Forecast)
– Yaitu laporan arus kas yang menyajikan komparasi dari arus kas selama 3 bulan
– Tujuannya untuk mengetahui kondisi likuiditas organisasi pada saat ini dan periode mendatang
– Me-manage potensi kelebihan likuiditas guna menghasilkan pendapatan investasi jangka pendek
_ Laporan Kegiatan Penggalangan Dana (Fundraising)
– Biasanya laporan jenis ini dilakukan untuk mengantisipasi pengadaan dana organisasi untuk waktu mendatang. Jadi laporan ini harus dibuat beberapa bulan sebelum berakhirnya sebuah program atau proyek
– Penyimpangan yang terjadi perlu dianalisa untuk dilakukan tindakan korektif
_ Laporan Tambahan
– Laporan jenis ini hanya akan dibuat jika diperlukan dan sifatnya hanya sebagai pelengkap, seperti jumlah karyawan, pajak karyawan, daftar inventaris, dll
Analisa Laporan Keuangan
_ Yaitu telaahan terhadap realisasi anggaran yang dijabarkan dalam laporan keuangan
_ Sebuah LK memiliki beberapa kelemahan dalam penyajian dan akurasi data, sehingga ALK juga untuk mendukung user dalam pengambilan keputusan
_ Kelemahan-kelemahan dalam LK :
– Data dalam unit moneter
– Penyederhanaan dan penyimpulan
– Kebijakan-kebijakan dan estimasi
– Asumsi nilai uang sama
Tujuan Analisa Laporan Keuangan
_ Untuk mengetahui kondisi likuiditas jangka pendek
_ Mengetahui arus dana (fundsflow)
_ Utilitas atau penggunaan asset
Teknik Analisa Laporan Keuangan
1. Analisa rasio
2. Analisa budget Versus aktual
3. Analisa vertikal Versus horizontal
4. Analisa Break Even Point
1. Analisa Rasio
_ Yaitu teknik ALK dengan cara membandingkan komponen-komponen LK dalam periode pelaporan yang sama
_ Beberapa Teknik ALK :
– Rasio Likuiditas
– Rasio Soliditas
– Rasio Kinerja Operasi
Rasio Likuiditas :
_ Yaitu rasio seberapa cepat asset organisasi dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat dilikuidasi
_ Antara lain :
– Current Ratio
_ Aktiva lancar : Kewajiban Lancar
– Cash Ratio
_ Cash : Kewajiban Lancar
Rasio Soliditas
_ Rasio yang menggambarkan seberapa cepat total aktiva organisasi dapat melunasi total kewajibannya pada saat dilikuidasi
_ Rasio Soliditas
– Total Aktiva : Total Kewajiban
Rasio Kinerja Operasional
_ Yaitu rasio yang membandingkan angka-angka dalam Laporan Aktivitas
_ Terbagi atas :
– Rasio biaya operasional thd total biaya program
_ Total biaya administrasi nonprogram : Total biaya program
– Rasio biaya program ke pendapatan donasi
_ Total biaya kegiatan program : Total Sumbangan
– Rasio lain-lain :
_ Rasio jumlah pendapatan thd jumlah aktiva
_ Rasio pendapatan usaha sendiri thd pendapatan sumbangan
_ Rasio penghasilan terikat thd penghasilan tidak terikat
_ dll
2. Budget Versus Aktual
_ Membandingkan budget dengan Realisasi pada suatu periode yang sama
_ Tahapan-tahapan BVA :
– Membandingkan realisasi biaya dengan budget dengan format dan periode yang sama (disinilah sisi penting dibentuknya Chart of Account)
– Hasil analisa akan berupa :
_ Over budget (realisasi diatas anggaran)
_ Underbudget (realisasi dibawah anggaran)
– Analisa varian yang timbul
_ Yaitu laporan yang menyajikan perubahan aktiva bersih, baik terikat permanen, temporer atau tidak terikat, yang tercermin pada aktiva bersih dalam LPK
_ Menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, dan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat
_ Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer atau permanen, dan untuk aktiva bersih terikat yang pembatasannya berakhir, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten
_ Keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain, disajikan sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi
_ Beban harus disajikan menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa dan aktivitas pendukung
C. Laporan Arus Kas
_ Tujuan utamanya untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode
_ Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas terdiri dari :
– Aktivitas Operasi
– Aktivitas Investasi
– Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Operasi (Operating Activities)
_ Kelompok ini berkaitan dengan penambahan dan pengurangan arus kas yang terjadi pada perkiraan yang terkait dengan operasional organisasi, antara lain :
– Kas dari pendapatan jasa
– Kas dari penyumbang
– Kas dari (untuk) perubahan piutang lain-lain
– Bunga dan deviden yang diterima
– Penerimaan lain-lain
– Bunga yang dibayarkan (untuk pinjaman kredit)
– Pembayaran untuk karyawan dan supplier atau pihak ketiga
– Hutang lain-lain yang dilunasi
– dll
Aktivitas Investasi (Investment Activities)
_ Yaitu semua transaksi yang terkait dengan investasi organisasi, biasanya untuk yang sifatnya jangka panjang, antara lain :
– Pembelian (penjualan) aktiva tetap
– Pembelian investasi
– Penerimaan dari penjualan investasi
– Penerimaan ganti rugi asuransi kebakaran/kerugian
– dll
Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
_ Yaitu semua transaksi yang mempengaruhi penambahan dan pengurangan aktiva bersih atau perolehan hutang organisasi yang sifatnya jangka panjang
_ Perbedaan dengan organisasi profit hanya pada penambahan pada persyaratan pembatasan yang ditentukan pemberi donasi
Aktivitas pendanaan antara lain :
_ Penerimaan dari kontribusi dibatasi, antara lain :
– Investasi yang dibatasi untuk jangka panjang
– Investasi yang dibatasi untuk jangka waktu tertentu
– Investasi bangunan
– Investasi perjanjian tahunan
_ Aktivitas pendanaan lain :
– Bunga dan deviden dibatasi untuk reinvestasi
– Pembayaran kewajiban tahunan
– Pembayaran kewajiban jangka panjang
– dll
D. Catatan Atas Laporan Keuangan
_ Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LK
_ Bertujuan memberikan informasi tambahan tentang akun-akun yang dinyatakan dalam LK
_ Memberikan perincian dari jumlah total aktiva tetap yang disajikan
_ Memberikan informasi mengenai kebijakan akuntansi
Laporan-laporan lain yang biasanya dibutuhkan untuk organisasi nirlaba :
_ Laporan arus kas triwulan dan Proyeksi Keuangan (Cash Forecast)
– Yaitu laporan arus kas yang menyajikan komparasi dari arus kas selama 3 bulan
– Tujuannya untuk mengetahui kondisi likuiditas organisasi pada saat ini dan periode mendatang
– Me-manage potensi kelebihan likuiditas guna menghasilkan pendapatan investasi jangka pendek
_ Laporan Kegiatan Penggalangan Dana (Fundraising)
– Biasanya laporan jenis ini dilakukan untuk mengantisipasi pengadaan dana organisasi untuk waktu mendatang. Jadi laporan ini harus dibuat beberapa bulan sebelum berakhirnya sebuah program atau proyek
– Penyimpangan yang terjadi perlu dianalisa untuk dilakukan tindakan korektif
_ Laporan Tambahan
– Laporan jenis ini hanya akan dibuat jika diperlukan dan sifatnya hanya sebagai pelengkap, seperti jumlah karyawan, pajak karyawan, daftar inventaris, dll
Analisa Laporan Keuangan
_ Yaitu telaahan terhadap realisasi anggaran yang dijabarkan dalam laporan keuangan
_ Sebuah LK memiliki beberapa kelemahan dalam penyajian dan akurasi data, sehingga ALK juga untuk mendukung user dalam pengambilan keputusan
_ Kelemahan-kelemahan dalam LK :
– Data dalam unit moneter
– Penyederhanaan dan penyimpulan
– Kebijakan-kebijakan dan estimasi
– Asumsi nilai uang sama
Tujuan Analisa Laporan Keuangan
_ Untuk mengetahui kondisi likuiditas jangka pendek
_ Mengetahui arus dana (fundsflow)
_ Utilitas atau penggunaan asset
Teknik Analisa Laporan Keuangan
1. Analisa rasio
2. Analisa budget Versus aktual
3. Analisa vertikal Versus horizontal
4. Analisa Break Even Point
1. Analisa Rasio
_ Yaitu teknik ALK dengan cara membandingkan komponen-komponen LK dalam periode pelaporan yang sama
_ Beberapa Teknik ALK :
– Rasio Likuiditas
– Rasio Soliditas
– Rasio Kinerja Operasi
Rasio Likuiditas :
_ Yaitu rasio seberapa cepat asset organisasi dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat dilikuidasi
_ Antara lain :
– Current Ratio
_ Aktiva lancar : Kewajiban Lancar
– Cash Ratio
_ Cash : Kewajiban Lancar
Rasio Soliditas
_ Rasio yang menggambarkan seberapa cepat total aktiva organisasi dapat melunasi total kewajibannya pada saat dilikuidasi
_ Rasio Soliditas
– Total Aktiva : Total Kewajiban
Rasio Kinerja Operasional
_ Yaitu rasio yang membandingkan angka-angka dalam Laporan Aktivitas
_ Terbagi atas :
– Rasio biaya operasional thd total biaya program
_ Total biaya administrasi nonprogram : Total biaya program
– Rasio biaya program ke pendapatan donasi
_ Total biaya kegiatan program : Total Sumbangan
– Rasio lain-lain :
_ Rasio jumlah pendapatan thd jumlah aktiva
_ Rasio pendapatan usaha sendiri thd pendapatan sumbangan
_ Rasio penghasilan terikat thd penghasilan tidak terikat
_ dll
2. Budget Versus Aktual
_ Membandingkan budget dengan Realisasi pada suatu periode yang sama
_ Tahapan-tahapan BVA :
– Membandingkan realisasi biaya dengan budget dengan format dan periode yang sama (disinilah sisi penting dibentuknya Chart of Account)
– Hasil analisa akan berupa :
_ Over budget (realisasi diatas anggaran)
_ Underbudget (realisasi dibawah anggaran)
– Analisa varian yang timbul